Sabtu, 26 November 2011

PEMANFAATAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN MODER


M  A  K  A  L  A  H

PEMANFAATAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN MODER

Tugas Individu . Mata  Kuliah      :   Pengembangan Sumber belajar

DOSEN    :   DR.SAMSUDIN M.Pd











Disusun oleh   :

RETNO  MURTININGSIH  S.Pd I



PROGRAM EKSEKUTIF MAGISTER PENDIDIKA (S2)

UNIVERSITAS  ISLAM  AS-SYAFI’IYAH ( U.I.A )

JAKARTA

TAHUN 2011

KATA  PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb
Alhamdulillahhirabil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah Swt atas segenap kasih sayang-Nya, serta nikmat yang tak terhitung jumlahnya, sehingga dapat kiranya penulis menyelesaikan tugas makalah ini dengan tanpa kendala yang berarti, tak lupa Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi akhirul jaman kekasih Allah baginda Rasulullah Saw yang telah membawa umatnya dari alam jahiliyyah kepada alam yang terang benderang,  beserta keluarga, sahabat kerabat dan segenap pengikutnya minal masyrik ilal maghrib.  Amin
Kemajuan teknologi di abad 21 ini membutuhkan perubahan secara menyeluruh pada penerima alih teknologi yakni manusia itu sendiri, dan tanpa pandang bulu segenap sektor termasuk didalamnya sektor Pendidikan adalah sektor utama yang harus dapat segera beradaptasi pada kemajuan di era keterbukaan informasi ini. Semua baik penyelenggara, pendidikan, Perangkat terjadinya proses pendidikan serta manusia baik pendidik atau peserta didik  harus dapat menyesuaikan dengan percepatan teknologi yang berkembeng pesat jika tak mau dikatakan tertinggal
Oleh karena itu segenap upaya yang dapat dilakukan untuk terwujudnya manusia tanggap teknologi suka atau tidak suka harus memacu kemampuan untuk berada dalam arus kemajuan ini dengan mengoptimalkan berbagai daya dan kemampuan yang ada diantaranya dengan pemanfaatan berbagai sumber belajar agar terwujud masyarakat modern yang mandiri, berdedikasi, berkarya dan bekerja dengan prinsip efektif efisien agar dapat berada dalam kemajuan arus informasi dan memanfaatkan kemajuan ini secara optimal
Dalam makalah ini akan dibahas Pemanfaatan Multi Media dalam pembelajaran modern, tentunya penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyempurnakan makalah ini namun  keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki membuat makalah ini masih jauh dari sempurna dan penulis sangat menyadari bahwa Kesempurnaan itu hanyalah milik Allah semata, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun tentulah sangat penulis harapkan untuk kemajuan suatu keilmuan dan perbaikan diri.
Wabilahittaufik wal hidayah
Wassalamu’alaikum Wr Wb



i
D A F T A R     I S I

KATA  PENGANTAR                            ……………………………………… ..  i
Daftar  Isi                                                  …………………………………….. ..   ii
BAB  I      :  PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang                                  …………………………………….. …  1
B.       Perumusan masalah                           …………………………………….. …  2                
BAB  II     :  PEMBAHASAN
1   Apa Multi media ?                                                 …………………………….. … 3
2  Manfaat Multi Media untuk Pembelajaran             ……………………………… ..  5  
 3.Fungsi Multi Media dalam pembelajaran    ………………………………………… 8
4 Keunggulan Multi media dalam pembelajaran        …………………………………10
5 Format Multi Media Pembelajaran ………………………………………………….13
6 Urgensi pemanfaatan Multi Media dalam Pembelajaran Modern ………………… 15                
BAB  III.           :  PENUTUP
KESIMPULAN                                              …………………………………….    ..16
DAFTAR PUSTAKA










ii





BAB  I
PENDAHULUAN
A   LATAR BELAKANG
Revolusi elektronik tidak dapat dipungkiri, menjadi salah satu penyebab berubahnya gaya dan pola hidup manusia dewasa ini. Komputerisasi, yang merupakan perwujudan visual dari operasional dunia digital mengalami perkembangan begitu pesat. Hitungannya tidak lagi dalam bilangan tahun, bulan atau hari, melainkan ‘detik !!!’. Ditemukannya rahasia operasional bilangan binner sehingga dapat menciptakan mesin hitung (kalkulator) dianggap sebagai cikal berkembangnya komputerisasi hingga saat ini.. 
Banyak sisi kehidupan manusia modern yang ‘dirampas’, baik dalam keadaan sukarela menyerahkannya, maupun secara terpaksa. Dalam dunia bisnis misalnya, ‘barcode’ merupakan barisan garis ajaib yang dapat di-scan untuk mengenal kartu kredit, identifikasi diri serta data transaksi.
Di dalam rumah, dengan komputer mungil yang dinamakan remote control, pengaturan suhu ruangan (AC), setting televisi, dan sejenisnya dapat dilakukan tanpa melakukan gerakan yang berlebihan. Daftar ini dapat diperpanjang dengan contoh lainnya, seperti dalam bidang kesehatan, dunia antariksa hingga dunia pendidikan. Teknik penyampaian pembelajaran-pun mengalami perubahan yang akhirnya dikenal dengan identitas ‘teknologi pembelajaran’.
Eric Ashby mengatakan bahwa dalam sejarah peradaban manusia, setidaknya telah terjadi empat revolusi besar pada bidang teknologi pembelajaran. Revolusi pertama terjadi ketika orang tua menitipkan anak kepada seorang guru untuk mendapatkan pendidikan. Masa ini merupakan cikal bakal dimulainya sebuah profesi yang disebut guru. Guru saat itu merupakan orang yang dipandang mempunyai kelebihan. Siswa datang kepada guru untuk belajar.
Revolusi ke dua terjadi ketika manusia mengenal tulisan. Tulisan sebagai lambang-lambang yang disepakati guna menyampaikan suatu pesan. Pesan-pesan yang semula disampaikan secara lisan, sejak saat itu mulai disampaikan secara tertulis. Saat itu orang menulis dengan mempergunakan media apa saja, seperti kayu, tulang, batu, daun, sampai ditemukannya kertas pada tahun 105 oleh Cai Lun dari negeri Cina, sebagai pengganti papyrus. Sejak saat itu budaya tulis semakin berkembang pesat.
Perkembangan budaya tulis semakin pesat saat memasuki revolusi ke tiga, yakni ditemukannya mesin cetak pada abad ke 15 oleh Johannes Gutenberg. Mesin cetak membawa dampak yang sangat luas dalam komunikasi tulisan, yang semula buku ditulis dan disalin oleh orang perorang, maka setelah ditemukannya mesin cetak, tulisan dapat diterbitkan secara masal. Mesin cetak telah memberi warna kepada kehidupan manusia modern.
Pada penghujung abad ke 20 kita menyaksikan revolusi selanjutnya yang sangat menakjubkan, yaitu revolusi elektronik. Revolusi elektronik pada bidang teknologi pembelajaran dimulai sejak ditemukannya citra bergerak (motion picture) tahun 1910, siaran radio (1930), televisi pendidikan (1950) serta komputer dan internet (1980).
Awal abad 21 merupakan kelanjutan dari revolusi elektronik. Pada masa ini, dikenal berbagai istilah berkaitan dengan pembalajaran elektronik atau sering disebut e-learning (electronic learning). Konsep e-learning sendiri mencakup terminology yang sangat luas, dari mulai pembelajaran plus elektronik sampai dengan electronic based learning.
Pada makalah berikut akan diuraikan tentang Pemanfaatan multi media dalam pembelajaran modern
B  PERUMUSAN MASALAH
Bertolak dari latar belakang diatas  yang menjadi pokok poermasalahan  dalam pembahasan makalah ini meliputi :
1.      Apa yang dimaksud dengan Multi media ?
2.      Bagaimana Pemanfaatan multi media dalam pembelajaran modern ?
C. PROSEDUR  PEMECAHAN MASALAH :
Pembahasan mengenai  “Pemanfaatan multi media dalam pembelajaran modern “ini, merupakan materi perkuliahan berupa penyusunan makalah sebagai tugas perorangan  terhadap mahasiswa
Prosedur pemecahan masalah dilakukan dengan study literature dari buku buku tentang Multi media dan pengalaman lapangan tentang penggunaan multi media di sekolah sekolah
D  SISTIMATIKA URAIAN
Sistimatika uraian makalah ini merujuk pada pedoman penulisan karya ilmiah Sekolah Pasca sarjana Universitas Islam Assyafi’iyah,.  Seperti pada umumnya makalah terdiri dari 3 (tiga ) bagian yang meliputi bagian Pendahuluan , Isi, dan Kesimpulan
Bagian Pendahuluan menguraikan masalah yang akan dibahas meliputi latar belakang masalah, Masalah, Prosedur pemecahan masalah, dan sistematika uraian
Bagian Isi memuat uraian hasil kajian tentang “pemanfaatan multi media dalam pembelajaran modern “ yang diperoleh melalui study literature
Bagian Kesimpulan merupakan kumpulan makna yang dapat dipetik dari hasil uraian atau pembahasan masalah



BAB  II
PEMBAHASAN
1.      BERKENALAN DENGAN MULTIMEDIA
William Ditto (2006) menyatakan definisi multimedia dalam ilmu pengetahuan mencakup beberapa aspek yang saling bersinergi, antara teks, grafik, gambar statis, animasi, film dan suara. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa penggunaan multimedia dalam pembelajaran menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Penelitian tersebut antara lain yang dilakukan oleh Francis M. Dwyer. Hasil penelitian ini antara lain menyebutkan bahwa setelah lebih dari tiga hari pada umumnya manusia dapat mengingat pesan yang disampaikan melalui tulisan sebesar 10 %, pesan audio 10 %, visual 30 % dan apabila ditambah dengan melakukan, maka akan mencapai 80 %. Berdasarkan hasil penelitian ini maka multimedia interaktif (user melakukan) dapat dikatakan sebagai media yang mempunyai potensi yang sangat besar dalam membantu proses pembelajaran.
Dalam perkembangannya multimedia dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun di dalamnya. Sifatnya sekuensial atau berurutan dan durasi tayangannya dapat diukur. Film dan televisi termasuk dalam kelompok ini.
Sedangkan multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Ciri khasnya, multimedia ini dilengkapi dengan beberapa navigasi yang disebut juga dengan graphical user interface (GUI), baik berupa icon maupun button,  pop-up menu, scroll bar, dan lainnya yang dapat dioperasikan oleh user untuk sarana browsing ke berbagai jendela informasi dengan bantuan sarana hyperlink. Penerapan multimedia interaktif ini didapat pada multimedia pembelajaran serta aplikasi game. Multimedia interaktif tidak memiliki durasi karena lama penayangannya tergantung seberapa lama pengguna mem-browsing media ini.

2.        PEMANFAATAN MULTIMEDIA UNTUK PEMBELAJARAN
Multimedia telah mengalami perkembangan konsep sejalan dengan berkembangnya teknologi pembelajaran. Ketika teknologi komputer belum dikenal, konsep multimedia sudah dikenal yakni dengan mengintegrasikan berbagai unsur media, seperti: cetak, kaset audio, video dan slide suara. Unsur-unsur tersebut dikemas dan dikombinasikan untuk menyampaikan suatu topik materi pelajaran tertentu. Pada konsep ini, setiap unsur media dianggap mempunyai kekuatan dan kelemahan. Kekuatan salah satu unsur media dimanfaatkan untuk mengatasi kelemahan media lainnya. Misalnya, penjelasan yang tidak cukup disampaikan dengan teks tertulis seperti cara mengucapkan sesuatu, maka dibantu oleh media audio. Demikian juga materi yang perlu visualisasi dan gerak, maka dibantu dengan video.
Berikut akan kita lihat beberapa kekuatan dan kelemahan dari unsur multimedia tersebut.
Text
Text mungkin bukan merupakan media paling kuno yang digunakan oleh manusia dalam menyampaikan informasi; suara (sound) adalah media yang lebih dahulu digunakan di dalam menyampaikan informasi. Para filusuf Yunani , bahkan para Nabi  menggunakan suara sebagai media utama untuk menyebarkan ajarannya. Namun di dalam penggunaannya di dalam komputer, text adalah media yang paling awal dan juga paling sederhana. Di awal- awal perkembangan teknologi komputer text adalah media yang dominan (bahkan satu-satunya). Hal yang sama juga berlaku di dalam perkembangan internet. Ketika internet masih bernama ARPANET di awal tahun 1970 an text merupakan satunya-satunya media. Kini ketika perkembangan teknologi komputer telah demikian maju, text bukan lagi media yang dominan. Namun demikian ada beberapa kelebihan text di dalam penggunaannya di dalam multimedia pembelajaran :
·         Text dapat digunakan untuk menyampaikan informasi yang padat (condensed).
·         Text dapat digunakan untuk materi yang rumit dan komplek seperti rumus-rumus matematika atau penjelasan suatu proses yang panjang.
·         Teknologi untuk menampilkan text pada layar komputer relatif lebih sederhana dibandingkan teknologi untuk menampilkan media lain. Konsekuensinya media ini juga lebih murah bila dibandingkan media-media lain.
·         Sangat cocok sebagai media input maupun umpan balik (feedback).
Kelemahan media text :
·         Kurang kuat bila digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi.
·         Mata cepat lelah ketika harus menyerap materi melalui text yang panjang dan padat pada layar komputer.
Audio
Socrates pernah berujar bahwa suara adalah imitasi terbaik bagi pikiran maka suara adalah media terbaik untuk menyampaikan informasi. Bagi Socrates text adalah imitasi dari suara, dengan demikian sebagai penyampai pikiran text bukanlah media yang ideal karena ia hanyalah imitasi dari suatu imitasi. Pendapat Socrates mungkin ada benarnya karena suara adalah media yang secara natural telah dimiliki oleh manusia sehingga suara adalah media yang paling alami. Guru di kelas pun lebih banyak mengandalkan suara baik ketika memberikan materi atau melakukan motivasi bagi siswa-siswanya. Jika untuk percakapan secara langsung audio adalah media yang simpel dan alami maka tidak demikian halnya ketika digunakan di dalam komputer. Penggunaan suara di dalam komputer berlangsung belakangan sesudah penggunaan text.
Kelebihan suara di dalam multimedia pembelajaran :
·         Sangat cocok bila digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi.
·         Untuk materi- materi tertentu suara sangat cocok karena mendekati keadaan asli dari materi (misal pelajaran mengenai mengenal suara-suara binatang)
·         Membantu pembelajar fokus pada materi yang dipelajari karena pembelajar cukup mendengarkan tanpa melakukan aktivitas lain yang menuntut konsentrasi . Bandingkan dengan pembelajar yang melihat teks di layar komputer. Dalam hal ini pembelajar melakukan multi aktivitas yakni : membaca teks pada layar (yang tidak semudah membaca pada buku), mencari kata-kata kunci (keyword) dari materi, dan menggerakkan tangan, seperti melakukan klik mouse untuk menggulung layar saat ingin melihat bagian teks yang tak terlihat pada layar.
Kelemahan audio :
·         Memerlukan tempat penyimpanan yang besar di dalam komputer.
·         Memerlukan software dan hardware yang spesifik (dan mungkin mahal) agar suara dapat disampaikan melalui komputer.
Graphics
“A picture is worth a thousand words’. Peribahasa ini menunjukkan bahwa penggunaan gambar di dalam pembelajaran mampu menjelaskan banyak hal bila dibandingkan dengan media text.
Kelebihan media gambar :
·         Lebih mudah  dalam mengidentifikasi obyek-obyek.
·         Lebih mudah dalam mengklasifikasikan obyek.
·         Mampu menunjukkan hubungan spatial dari suatu obyek.
·         Membantu menjelaskan konsep abstrak menjadi konkret.
Animasi
Animasi adalah salah satu daya tarik utama di dalam suatu program multimedia interaktif. Bukan saja mampu menjelaskan suatu konsep atau proses yang sukar dijelaskan dengan media lain, animasi juga memiliki daya tarik estetika sehingga tampilan yang menarik dan eye-catching akan memotivasi pengguna untuk terlibat di dalam proses pembelajaran.
Manfaat animasi :
·         Menunjukkan obyek dengan ide (misal efek gravitasi pada suatu obyek)
·         Menjelaskan konsep yang sulit (misal penyerapan makanan kedalam aliran darah atau bagaimana elektron bergerak untuk menghasilkan arus listrik)
·         Menjelaskan konsep yang abstrak menjadi konkrit (misal menjelaskan tegangan arus bolak balik dengan bantuan animasi garfik sinus yang bergerak).
·         Menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural (misal cara melukis suatu segitiga sama sisi dengan bantuan jangka).

Simulasi
Media simulasi mirip dengan animasi, tetapi ada satu perbedaan yang menonjol ! Bila dalam animasi kontrol dari pengguna hanyalah sebatas memutar ulang maka di dalam simulasi kontrol pengguna lebih luas lagi. Pengguna bisa memasukkan variabel-varibel tertentu untuk melihat bagaimana besarnya variabel berpengaruh terhadap proses yang tengah dipelajari. Sebagai contoh pada simulasi pembentukan bayangan oleh suatu lensa, pengguna dapat mengubah sendiri nilai indeks bias dan kelengkungan lensa sehingga pengguna dapat melihat secara langsung bagaimana variabel-variabel tersebut berpengaruh terhadap pembentukan bayangan.
Manfaat simulasi :
·         Menyediakan suatu tiruan yang bila dilakukan pada peralatan yang sesungguhnya terlalu mahal atau berbahaya (misal simulasi melihat bentuk tegangan listrik dengan simulasi oscilloscope atau melakukan praktek menerbangkan pesawat dengan simulasi penerbangan).
·         Menunjukkan suatu proses abstrak di mana pengguna ingin melihat pengaruh perubahan suatu variabel terhadap proses tersebut (misal perubahan frekwensi tegangan listrik bolak balik yang melewati suatu kapasitor atau induktor).
Video
Kelebihan-kelebihan video di dalam multimedia adalah:
·         Memaparkan keadaan riel dari suatu proses, fenomena atau kejadian
·         Sebagai bagian terintegrasi dengan media lain seperti teks atau gambar, video  dapat memperkaya pemaparan.
·         Pengguna dapat melakukan replay pada bagian-bagian tertentu untuk melihat gambaran yang lebih fokus. Hal ini sulit diwujudkan bila video disampaikan melalui media seperti televisi.
·         Sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau psikomotor.
·         Kombinasi video dan audio dapat lebih efektif dan lebih cepat menyampaikan pesan dibandingkan media text.
·         Menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural (misal cara melukis suatu segitiga sama sisi dengan bantuan jangka).
Kelemahan :
·         Video mungkin saja kehilangan detil dalam pemaparan materi karena siswa harus mampu mengingat detil dari scene ke scene.
·         Umumnya pengguna menganggap belajar melalui video lebih mudah dibandingkan melalui text sehingga pengguna kurang terdorong untuk lebih aktif di dalam berinteraksi dengan materi.
Pada pertengahan dekade tahun 80-an tatkala teknologi komputer multimedia mulai diperkenalkan, maka sejak saat itu multimedia pembelajaran berbasis komputer-pun dimulai. Terdapat berbagai sebutan untuk media pembelajaran berbasis computer seperti CAI (Computer Assisted Instruction), MPI (Multimedia Pembelajaran Interaktif), SPM (Software Pembelajaran Mandiri), media presentasi berbantuan komputer, dll. Setiap penyebutan tentu saja mempunyai karakteristik khusus sesuai dengan yang dimaksudkan oleh pengembangnya.
Media penyimpanan-pun berkembang mulai dari kemasan disket dengan kapasitas 1,4 MB, CD dengan kapasitas 650 MB, sampai dengan DVD yang berkapasitas 4,7 GB.
Sejalan dengan berkembangnya teknologi jaringan dan internet, maka multimedia berkembang tidak terbatas pada standalone PC, tapi juga berbasis jaringan, sehingga sumber belajar menjadi lebih kaya.
3.       FUNGSI MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN
Manfaat media pendidikan dalam proses belajar menurut Hamalik (1986) antara lain sebagai peletakkan dasar-dasar yang kongkrit dalam berfikir untuk mengurangi ‘verbalisme’, memperbesar minat siswa, membuat pelajaran lebih menyenangkan sehingga berdampak kepada hasil pembelajaran yang lebih memuaskan.
Multimedia dalam pembelajaran dapat digolongkan kedalam tiga karakteristik. Pertama, multimedia digunakan sebagai salah satu unsur pembelajaran di kelas. Misal jika guru menjelaskan suatu materi melalui pengajaran di kelas atau berdasarkan suatu buku acuan, maka multimedia digunakan sebagai media pelengkap untuk menjelaskan materi yang diajarkan di depan kelas. Multimedia dengan jenis ini dinamakan juga dengan ‘presentasi pembelajaran’. Materi yang ditayangkan tidak terlalu kompleks dan hanya menampilkan beberapa item yang dianggap penting, baik berupa teks, gambar, video maupun animasi. Latihan dan tes kurang cocok diletakkan pada presentasi pembelajaran ini, kecuali bersifat quiz guna membangun suasana kelas agar lebih dinamis.
Kedua, multimedia digunakan sebagai materi pembelajaran mandiri. Pada tipe kedua ini multimedia mungkin saja dapat mendukung pembelajaran di kelas mungkin juga tidak. Berbeda dengan tipe pertama, pada tipe kedua seluruh kebutuhan instruksional dari pengguna dipenuhi seluruhnya di dalam paket multimedia. Artinya seluruh fasilitas bagi pembelajaran, termasuk latihan, feedback dan tes yang mendukung tujuan pembelajaran disediakan di dalam paket.
Ketiga, multimedia digunakan sebagai media satu-satunya di dalam pembelajaran. Dengan demikian seluruh fasilitas pembelajaran yang mendukung tujuan pembelajaran juga telah disediakan di dalam paket ini. Paket semacam ini sering disebut CBL (Computer Based Learning).
4        KEUNGGULAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN
Bates (1995) menekankan bahwa diantara media-media lain, interaktivitas multimedia atau media lain yang berbasis komputer adalah yang paling nyata (overt). Interaktivitas nyata di sini adalah interaktivitas yang melibatkan fisik dan mental dari pengguna saat mencoba program multimedia. Sebagai perbandingan media buku atau televisi sebenarnya juga menyediakan interaktivitas, hanya saja interaktivitas ini bersifat samar (covert) karena hanya melibatkan mental pengguna.
Interaktivitas secara fisik dalam multimedia pembelajaran bervariasi dari yang paling sederhana hingga yang kompleks. Interaktivitas sederhana misalnya menekan keyboard atau melakukan klik dengan mouse untuk berpindah halaman (display) atau memasukkan jawaban dari suatu latihan yang diberikan oleh komputer. Interaktivitas yang komplek misalnya aktivitas di dalam suatu simulasi sederhana di mana pengguna bisa mengubah-ubah suatu variabel tertentu atau di dalam simulasi komplek di mana pengguna menggerakkan suatu joystick untuk menirukan gerakan mengemudikan pesawat terbang.
Keunggulan multimedia di dalam interaktivitas adalah media ini secara inheren mampu memaksa pengguna untuk berinteraksi dengan materi baik secara fisik dan mental. Tentu saja kemampuan memaksa ini tergantung pada seberapa efektif instruksi pembelajaran mampu menarik pengguna untuk mencoba secara aktif pembelajaran yang disajikan. Sebagai contoh adalah program multimedia pembelajaran yang berisi materi mengenai oscilloscope[1] yang ditunjukkan pada gambar.6 di bawah ini. Dengan menggunakan multimedia pembelajaran pengguna akan diajak secara langsung mencoba dan menggunakan simulasi oscilloscope yang tersedia. Berbeda halnya jika materi yang sama disajikan dengan buku atau video. Dalam hal ini pengguna hanya pasif (secara fisik) melihat bagaimana cara menggunakan oscilloscope ditampilkan. Aktivitas mental ( pengguna menyerap cara menggunakan dan mengatur oscilloscope) mungkin terjadi akan tetapi aktivitas fisik (dalam hal ini mencoba sendiri cara mengatur oscilloscope) tidak terjadi. Dengan kata hal lain – dalam hal suatu simulasi – dengan menggunakan multimedia pembelajaran pengguna akan mencoba secara langsung bagaimana sesuatu terjadi. 
Selanjutnya Fenrich (1997) menyimpulkan keunggulan multimedia pembelajaran antara lain:
•      Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan , kesiapan dan keinginan mereka. Artinya pengguna sendirilah yang mengontrol proses pembelajaran.
•      Siswa belajar dari  tutor yang sabar (komputer) yang menyesuaikan diri dengan kemampuan dari siswa.
•      Siswa akan terdorong untuk mengejar pengetahuan dan memperoleh umpan balik yang seketika.
•      Siswa menghadapi suatu evaluasi yang obyektif melalui keikutsertaannya dalam latihan/tes yang disediakan.
•      Siswa menikmati privasi di mana mereka tak perlu malu saat melakukan kesalahan.
•      Belajar saat kebutuhan muncul (“just-in-time” learning).
•      Belajar kapan saja mereka mau tanpa terikat suatu waktu yang telah ditentukan.
Di samping itu, multimedia pembelajaran dapat juga unggul dalam hal :
·         Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, electron.
·         Memperkecil benda yang sangat besar, yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung.
·         Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet, berkembangnya bunga.
·         Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju.
·         Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau, racun.
·         Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.
5        FORMAT MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
Dalam penyajiannya, multimedia pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi beberapa format, antara lain;
a.        Tutorial
Materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi dilakukan dengan teks, gambar, baik diam maupun bergerak. Selesai penyajian tayangan, diberikan serangkaian pertanyaan untuk dievaluasi tingkat keberhasilan.
b.        Drill dan Practice
Dimaksud untuk melatih pengguna sehingga memiliki kemahiran dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaan suatu konsep.
c.        Simulasi
Mencoba menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya untuk mensimulasikan pesawat terbang, seolah-olah pengguna melakukan aktivitas menerbangkan pesawat terbang.
Format ini mencoba memberikan pengalaman masalah dunia nyata yang biasanya berhubungan dengan suatu resiko, seperti terjatuhnya pesawat terbang tersebut.
d.        Percobaan atau Eksperimen
Format ini mirip dengan simulasi, namun lebih ditujukan pada kegiatan-kegiatan eksperimen, seperti kegiatan praktikum di laboratorium IPA, biologi atau kimia.
Diharapkan pada akhirnya pengguna dapat menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu berdasarkan eksperimen yang mereka lakukan secara maya tersebut.
e.        Permainan:
Permainan yang disajikan tetap mengacu pada proses pembelajaran dan dengan program multimedia berformat ini diharapkan terjadi aktivitas belajar sambil bermain.

6.  Urgensi  Pemanfaatan Multi Media Dalam Pembelajaran Modern
Tak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi yang terjadi dewasa ini menghendaki perubahan dari semua lapisan pengguna teknologi itu sendiri
Dalam hal pembelajaran tentunya dibutuhkan kesiapan baik dari segi sarana dan prasarana, kesiapan tenaga  dalam mengoperasionalkan media hasil olah teknologi  serta kesiapan siswa dalam menerima materi melalui perangkat multimedia dan yang tak kalah pentingnya adalah sejauh mana siswa  mampu mempersiapkan dana dalam membiayai pengadaan sarana multi media tersebut
Bagi sebagian siswa yang berada di jalur Perkotaan permasalahan dana bisa jadi bukan kendala utama, akan tetapi bagi siswa yang berada di desa tentu akan menjadi kendala yang cukup besar.  Namun demikian perubahan zaman yang amat cepat di abad 21 ini, menghendaki kita semua  untuk melihat dengan cermat, betapapun berat dan cukup mahal kemajuan teknologi ini seyogyanya dapat diperkenalkan pada siswa  untuk tujuan pembejaran efektif dan efisien
Abad 21 adalah abad keterbukaan Informasi dimana segala sesuatu tak lagi berbatas.  Jarak ruang dan waktu  sangat dekat bahkan jendela mereka adalah dunia dan Negara Negara yang ada didalamnya  Oleh karena itu Pembelajaran yang disodorkan pada siswa haruslah yang berwawasan teknologi,  Guru memang sumber belajar tapi Guru juga bukan satu satunya sumber pemberi pengetahuan pada siswa, kehadiran guru dapat menjadi nomor ke sekian jika sekolah telah menerapkan  Pemanfaatan Multi media dalam pembelajaran dan Pengetahuan yang siswa peroleh dari multi media adalah pengetahuan yang tanpa batas dan sangat luas seluas kemajuan dunia pengetahuan dalam perangkat multimedia yang dipelajarinya
Bagi sebagian orang menganggap bahwa waktu penyelenggaraan pada sekolah sekolah formal terlalu lama maka sebagaian orang tersebut memilih belajar melalui  “kit” atau modul modul yang telah dipersiapkan dari peralatan multimedia, belajar cara ini memang membutuhkan keuletan dan kerja keras dari penggunanya, akan tetapi  hasil yang diperoleh juga sepadan dengan apa yang menjadi upayanya
Modul modul pada pembelajaran ini dapat mempersingkat waktu tempuh, tanpa tergantung pada kehadiran guru dan dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa itu sendiri, akan belajar secara individu, atau membentuk kelompok kelompok kecil Dalam hal tertentu pembelajaran berbasis multimedia iniakan lebih efektif dan efisien namun untuk pengadaan perangkat multi media ini memang dirasa masih cukup mahal jadi urgensi penerapannya akan tergantung pada penyelenggara program pembelajaran atau sekolah sekolah sejauh mana kemampuan sekolah dapat memberikan fasilitas bagi tersedianya  perangkat multimedia dalam pembelajaran sebagai tantangan bagi pembelajaran modern

BAB III
KESIMPULAN

1.      Pengertian Multimedia merujuk pada berbagai bahan belajar yang membentuk suatu unit atau terpadu dan yang dikombinasikan atau dipaketkan dalam bentuk modul dan disebut sebagai  “kit” yang dapat digunakan untuk belajar mandiri atau berkelompok tanpa harus didampingi oleh guru
2.      Pemanfaatan multi media pada siswa seyogyanya memang harus dikenalkan karena disanping factor efekeif , efisien, Multi media juga dapat mempersingkat jenjang waktu tempuh sekolah
Akan tetapi tentunya harus dengan memperhatikan serta mempertimbangkan  kondisi dimana sekolah itu berada dan memperhitungkan  tentang factor  kesiapan material, moril dan spiritual dari anak itu sendiri dan dari kemampuan sekolah tentunya



























D A F T A R   P US T A K A
Arief S Sadiman .Dr M.Sc dkk, Media Pendidikan. Pt Raja Grafindo Persada Jakarta Th 2009
Panduan Pembuatan Multimedia Pembelajaran; Depdiknas, 2007
Pramono, Gatot. Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran. Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008
Ditto,  William. Multimedia, Encarta Premium DVD Ensiclopedia 2006.
http ://www.slidesshare.net/mediahmad/pemanfaatanmediapembelajaran
Yatim Tiyanto. H.  Prof.Dr.Mpd. Paradigma baru pembelajaran, Jakarta PT Kencana Prenada
            Media Grup Th 2009
Yusuf HadiMiarso Prof. Dr.M.Sc, Menyemai benih TP, Jakarta PT Prenada Media Group 2009





Tugas individu

Jumat, 25 November 2011

MAKALAH KELOMPOK 3

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam peroses belajar. Para guru dituntut agar mampu memahami, menggunakan alat-alat yang tersedia dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi (hamalik1994:6) :
a.       Media sebagai alat komunikasi
b.      Fungsi media
c.       Seluk-beluk proses belajar
d.      Hubungan antara metode dan media
e.       Nilai atau manfaat media
f.       Selektif dalam penggunaan media
g.      Berbagai jenis dan teknik media
h.      Media pendidikan dalam setiap pelajaran
i.        Usaha inovasi dalam media pendidikan.
Sehubungan hal diatas, media salah satu diantaranya yang sangat penting bagi guru, Karena guru sebagai pengembang ilmu sangat penting sekali untuk memilih dan melaksanakan pembelajaran yang tepat dan efisien bagi peserta didik. Pembelajaran yang baik dapat ditunjang dari suasana pembelajaran yang kondusif serta terjadinya interaktif antara guru dan siswa dengan baik. Pembelajaran akan lebih bermakna manakala menarik minat siswa dan memberikan kemudahan untuk memahami materi karena penyajiannya dengan dilengkapi berbagai media sebagai sarana penunjang kegiatan pembelajaran. Maka dari itu pada makalah ini, akan membahas atau menguraikan jenis dan kelasifikasi media pembelajaran.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalahnya adalah :
1.      Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran?
2.      Apa manfaat media pembelajaran?
3.      Apa saja jenis dan klasifikasi media pembelajaran?

1.3. Tujuan

Pembahasan makalah ini bertujuan agar guru meningkatkan pemahaman pada jenis dan klasifikasi media pembelajaran.Serta guru dapat memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistik. Juga dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra serta mampu menggunakan media unntuk menimbulkan gairah belajar. Sehingga kemudian akan mampu, memilih serta menggunakan jenis media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan keadaan secara cakap dan berkes

KAJIAN TEORI

2.1. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti “tengah”, perantara atau pengantar’. Media merupakan bentuk jamak dari kata ‘medium’. Medium, yang merupakan bahasa Latin memiliki arti ‘antara’. Sehingga medium dapat diartikan segala sesuatu yang membawa informasi dari suatu sumber ke penerima (Heinich, 1993: dalam buku media pembelajaran Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A h. 3). Media pembelajaran memiliki arti yang lebih khusus di bidang pembelajaran, yakni segala sesuatu yang membawa pesan/informasi untuk tujuan belajar dari sumber ke penerima.

2.2. Klasifikasi Pengalaman Belajar
Sebelum membahas materi tentang jenis dan klasifikasi media pembelajaran terlebih dahulu kita menghubungkan dengan klasifikasi pengalaman belajar anak mulai hal-hal yang paling konkrit sampai kepada hal-hal yang dianggap paling abstrak ,ini dapat dilihat pada diagram Edgar Dale di bawah ini. Klasifikasi pengalaman tersebut diikuti secara luas oleh kalangan pendidik dalam menentukan alat bantu apa seharusnya yang sesuai untuk pengalaman belajar tertentu. Klasifikasi pengalaman tersebut lebih dikenal dengan Kerucut Pengalaman (Cone of Experience).
Ada 9 macam klasifikasi media pembelajaran yang digunakan, yaitu:
1 Pengalaman langsung dan bertujuan.                                                           
2 Pengalaman tiruan.                                                                                       
3 Pengalaman melalui dramatisasi.                                                                 
4 Pengalaman melalui karyawisata.                                                                
5 Pengalaman gambar hidup pameran.                                                           
6 Pengalaman melalui televisi.                                                                        
7 Pengalaman melalui gambar diam, rekaman radio.                                      
8 Pengalaman melalui lambang visual.                                                            
9 Pengalaman melalui lambang kata.                                                              


2.3. Taksonomi Media
Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi pesan, orang, dan peralatan. Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan (misalnya teori/konsep baru dan teknologi), media pendidikan (pembelajaran) terus mengalami perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis dan format, dengan masing-masing ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah kemudian timbul usaha-usaha untuk melakukan klasifikasi atau pengelompokan media, yang mengarah kepada pembuatan taksonomi media menurut kesamaan ciri atau karakteristiknya.
Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, yang dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat karakteristik media dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai (Sadiman, dkk., 2008. h. 27 ). Karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal ini, pengetahuan mengenai karakteristik media pembelajaran sangat penting artinya untuk pengelompokan dan pemilihan media. Kemp, 1975, (dalam Sadiman, dkk., 1990. h. 27 ) juga mengemukakan bahwa karakteristik media merupakan dasar pemilihan media yang disesuaikan dengan situasi belajar tertentu.
Rudi Bretz (1977). Dalam buku Media Pendidikan, Karangan Dr. Arief Sadiman M.Sc. dkk. h. 20) mengklasifikasi ciri utama media pembelajaran pada tiga unsur pokok, yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis, dan simbol. Usaha-usaha ke arah taksonomi media tersebut telah dilakukan oleh beberapa ahli. Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual (berupa gambar, garis, dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara media siar (telecommunication) dan media rekam (recording). Dengan demikian, media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8 kategori :  
1) media audio visual gerak,
2) media audio visual diam,
3) media audio semi gerak,
4) media visual gerak,
5) media visual diam,
6) media semi gerak,
7) media audio, dan
8) media cetak.
Beberapa ahli yang lain , membuat taksonomi media dengan pertimbangan yang lebih berfokus pada proses dan interaksi dalam belajar, ketimbang sifat medianya sendiri. Gagne misalnya, mengelompokkan media berdasarkan tingkatan hirarki belajar yang dikembangkannya. Menurutnya, ada 7 macam kelompok media seperti: benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar.
Briggs mengklasifikasikan media menjadi 13 jenis berdasarkan kesesuaian rangsangan yang ditimbulkan media dengan karakteristik siswa. Ketiga belas jenis media tersebut adalah: objek/benda nyata, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film bingkai, film (16 mm), film rangkai, televisi, dan gambar (grafis).
Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran pun mengalami perkembangan melalui pemanfaatan teknologi itu sendiri. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, Arsyad (dalam buku Media Pembelajaran, karangan, Prof. Dr. Azhar Arsyad. Th. 2009. h.29-32) mengklasifikasikan media atas empat kelompok :
1) media hasil teknologi cetak,
2) media hasil teknologi audio-visual,
3) media hasil teknologi berbasis komputer, dan
4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer

3.1  Pengertian Media Pembelajaran

Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Latuheru(1988:14), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.
Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa.

3.2  Manfaat Media Pembelajaran

Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
1.      Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
2.      Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3.      Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
4.      Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5.      Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6.      Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja
7.      Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
8.      Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif

3.3. Jenis dan Klasifikasi Media

Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media penyaji, yaitu:

1. Kelompok Kesatu. Media Grafik, Meliputi : Media Grafis, Bahan Cetak dan Gambar diam.

a. Media Grafis.
Pada prinsipnya semua jenis media dalam kelompok ini merupakan penyampaian pesan lewat simbul-simbul visual dan melibatkan rangsangan indera penglihatan. Karakteristik yang dimiliki adalah: bersifat kongkret, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja, murah harganya dan mudah mendapatkan serta menggunakannya, terkadang memiliki ciri abstrak (pada jenis media diagram), merupakan ringkasan visual suatu proses, grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang
Yang termasuk media grafis antara lain : Grafik, Diagram, Bagan,Sketsa, Poster, Papan Flanel, Bulletin Board.

Kelebihan Media Grafis
1.      Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
2.      Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
3.      Pembuatannya mudah dan harganya murah.

Kelemahan Media Grafis
1.      Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks
2.      Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.

b. Media Bahan Cetak
Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikannya pesannya melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan. Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah : Buku Teks, Modul, Bahan Pengajaran Terprogram.

Kelebihan Media Bahan Cetak
1.      Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak.
2.      Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan masing-masing.
3.      Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa.
4.      Akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna.
5.      Perbaikan/revisi mudah dilakukan.

Kelemahan Media Bahan Cetak
1.      Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
2.      Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya.
3.      Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.

c. Media Gambar Diam
Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi. Jenis media gambar ini adalah foto.

Kelebihan Media Gambar Diam
1.      Dibandingkan dengan grafis, media foto ini lebih konkret.
2.      Dapat menunjukkan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya.
3.      Pembuatannya mudah dan harganya murah.

Kelemahan Media Gambar Diam
1.      Biasanya ukurannya terbatas sehingga kurang efektif untuk pembelajaran kelompok besar.
2.      Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan kesalahan persepsi.

2           Kelompok Kedua. Media Proyeksi Diam, Meliputi : OHP/OHT, Opaque Projector, Slide, dan Filmstrip.
Karakteristik umum media ini adalah: pesan yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak, penyajiannya berada dalam kontrol guru, cara penyimpanannya mudah (praktis), dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera, menyajikan obyek -obyek secara diam (pada media dengan penampilan visual saja), terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap, lebih mahal dari kelompok media grafis, sesuai untuk mengajarkan keteram2pilan tertentu, sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individual, praktis dipergunakan untuk semua ukuran ruangan kelas, mampu menyajikan teori dan praktek secara terpadu, menggunakan teknik-teknik warna, animasi, gerak lambat untuk menampilkan obyek/kejadian tertentu (terutama pada jenis media film), dan media film lebih realistik, dapat diulang-ulang, dihentikan, dsb., sesuai dengan kebutuhan.

a. Media OHP dan OHT
OHT (Overhead Transparency) adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). OHT terbuat dari bahan transparan yang biasanya berukuran 8,5 X 11 inci.

Kelebihan Media OHT/OHP
1.      Dapat digunakan untuk menyajikan pesan di semua ukuran ruangan kelas.
2.      Menarik, karena memungkinkan penyajian yang variatif dan disertai dengan warna-warna yang menarik.
3.      Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk mencatat hal-hal yang penting.
4.      Tidak memerlukan operator secara khusus dan tidak pula memerlukan penggelapan ruangan.
5.      Dapat menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat.
6.      Program OHT dapat digunakan berulang-ulang.

Kelemahan Media OHT/OHP
1.      Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya.
2.      OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP.
3.      Urutan OHT mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.

b. Media Opaque Projektor
Opaque Projector atau proyektor tak tembus pandang adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda-benda yang tidak tembus pandang, seperti buku, foto, dan model-model baik yang dua dimensi maupun yang tiga dimensi. Berbeda dengan OHP, opaque projector ini tak memerlukan transparansi, tapi memerlukan penggelapan ruangan.

c. Media Slide
Media slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut dengan proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik.

Kelebihan Media Slide
1. Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang disampaikan dan dapat dipadukan dengan unsur suara.
3        Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna, gambar kongkrit.
4        Program slide mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya terpisah-pisah.
5        Penyimpanannya mudah karena ukurannya kecil.

Kelemahan Media Slide
1.      Memerlukan penggelapan ruangan untuk memproyeksikannya.
2.      Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, jika program yang dibuatnya cukup panjang.
3.      Memerlukan biaya yang boleh dikatakan besar.
4.      Hanya dapat menyajikan gambar yang diam.

d. Media Filmstrip
Filmstrip atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas beberapa film yang merupakan satu kesatuan.
Kelebihan filmstrip dibanding film slide adalah media filmstrip mudah penggandaannya karena tidak memerlukan bingkai, juga frame-frame filmstrip tidak akan tertukar karena merupakan satu kesatuan.
Kelemahan pengeditan dan perbaikan/ revisi filmstrip relatif agak sukar, karena harus dilakukan di laboratorium khusus.

Kelompok Ketiga. Media Audio, Meliputi : Media Radio, Media Alat Perekam Pita Magnetik
Hakekat dari jenis-jenis media dalam kelompok ini adalah berupa pesan yang disampaikan atau dituangkan kedalam simbul-simbul auditif (verbal dan/atau non-verbal), yang melibatkan rangsangan indera pendengaran. Secara umum media audio memiliki karakteristik atau ciri sebagai berikut: mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan jangkauannya luas), pesan/program dapat direkam dan diputar kembali sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan guru, sifat komunikasinya hanya satu arah, sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa, dan pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal siaran (pada jenis media radio).

a.      Media Radio
Radio adalah media audio uang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar.

Kelebihan Media Radio
1.      Memiliki variasi program yang cukup banyak.
2.      Sifatnya mobile, mudah dipindah-pindah tempat dan gelombangnya.
3.      Baik untuk mengembangkan imajinasi siswa.
4.      Dapat lebih memusatkan perhatian siswa terhadap kata, kalimat atau musik, sehingga sangat cocok digunakan untuk pengajaran bahasa.
5.      Jangkauannya sangat luas, dapat didengar oleh massa yang banyak.
6.      Harganya relatif murah.

Kelemahan Media Radio
1.      Sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication).
2.      Jika siarannya monoton akan lebih cepat membosankan siswa untuk mendengarkannya.
3.      Program siarannya selintas, sehingga tidak bisa diulang-ulang dan disesuaikan dengan kemampuan belajar siswa secara individual.

b. Media Alat Perekam Pita Magnetik
Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio.


Kelebihan Media Alat Perekam Pita Magnetik
1.      Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan siswa.
2.      Rekaman dapat dihapus dan digunakan kembali.
3.      Mengembangkan daya imajinasi siswa.
4.      Sangat efektif untuk pembelajaran bahasa.
5.      Penggandaan programnya sangat mudah.

Kelemahan Media Alat Perekam Pita Magnetik
1.      Daya jangkauannya terbatas.
2.      Biaya penggandaan alatnya relatif lebih mahal dibanding radio.

4.      Kelompok Keempat. Media Audio Visual Diam, Meliputi : media sound slide (slide suara), film strip bersuara, dan halaman bersuara

 Media audiovisual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera pengelihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak.
Kelebihan dan kelemahan media ini tidak jauh berbeda dengan media proyeksi diam. Perbedaannya adalah adanya aspek suara pada media audiovisual diam.

5.      Kelompok Kelima : Film (Motion Pictures)
            Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak.

Kelebihan Media Film
1.      Memberikan pesan yang dapat diteima secara lebih merata oleh siswa.
2.      Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
3.      Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
4.      Lebih realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan.
5.      Memeberikan kesan mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.

Kelemahan Media Film
1. Harga produksinya cukup mahal.
3.      Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga.
4.      Memerlukan operator khusus untuk mengoperasikannya.
5.      Memerlukan penggelapan ruangan.

6. Kelompok Keenam. Televisi, Meliputi : Televisi terbuka (open boardcast television), televisi siaran terbatas/TVST (Cole Circuit Televirion/CCTV), dan video-cassette recorder (VCR).
Televisi adalah media yang dapat menampilkan pesan secara audiovisual dan gerak (sama dengan film).

a. Media Televisi Terbuka
Media televisi terbuka adalah media audio-visual gerak yang penyampaian pesannya melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari satu stasiun, kemudian pesan tadi diterima oleh pemirsa melalui pesawat televisi.

Kelebihan Media Televisi Terbuka
1.      Informasi/pesan yang disajikannya lebih aktual.
2.      Jangkauan penyebarannya sangat luas.
3.      Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.
4.      Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
5.      Mengatasi keterbatasan ruangdn waktu.
6.      Memberikan kesan mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.

Kelemahan Media Televisi Terbuka
1.      Programnya tidak dapat diulang-ulang sesuai kebutuhan.
2.      Sifat komunikasinya hanya satu arah.
3.      Gambarnya relatif kecil.
4.      Kadangkala terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan atau gangguan magnetik.

b. Media Televisi Siaran Terbatas (TVST)
TVST atau CCTV adalah media audiovisual gerak yang penyampaian pesannya didistribusikan melalui kabel (bukan TV kabel). Dengan perkataan lain, kamera televisi mengambil suatu objek di studio, misalnya guru yang sedang mengajar, kemudian hasil pengambilan tadi didistribusikan melalui kabel-kabel ke pesawat televisi yang ada di ruangan-ruangan kelas.
Kelebihan televisi siaran terbatas ini dibandingkan dengan televisi terbuka diantaranya adalah komunikasi dapat dilakukan secara dua arah (hubungan antara studio dan kelas dilakukan melalui intercom), kebutuhan siswa dapat lebih diperhatikan dan terkontrol. Sedangkan kelemahannya adalah jangkauannya relatif terbatas.

c. Media Video Cassette Recorder (VCR)
Berbeda dengan media film, media VCR perekamannya dilakukan dengan menggunakan kaset video, dan penayangannya melalui pesawat televisi; sedangkan media film, perekaman gambarnya menggunakan film selluloid yang positif dan gambarnya diproyeksikan melalui proyeksi ke layar.

kelebihan yang dimiliki oleh media televisi terbuka. Selain itu, media VCR ini memiliki kelebihan lainnya yaitu programnya dapat diulang-ulang. Akan tetapi kelemahannya adalah jangkauannya terbatas.


7. Kelompok Ketujuh : Multi Media
Multi media merupakan suatu sistem penyempaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya suatu modul belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audio visual.

Kelebihan Multi Media
1.      Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media.
2.      Dapat menghilangkan kebosanan siswa karena media yang digunakan lebih bervariasi.
3.      Sangat baik untuk kegiatan belajar mandiri.

Kelemahan Multi Media
1.      Biayanya cukup mahal.
2.      Memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga yang profesional.

3.4 Langkah-Langkah Pemilihan Media


Ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam pemilihan media pembelajaran. Anderson (1976) menyarankan langkah-langkah yang perlu diambil dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu:
  1. Langkah pertama: Informasi atau Pembelajaran
Langkah pertama dalam menentukan apakah penggunaan media untuk tujuan informasi atau belajar.Media untuk informasi, penerima informasi tidak ada kewajiban untuk mengevaluasi kemampuan / keterampilan dalam menerima informasi, media sedangkankan untuk tujuan belajar pembelajaran penerima harus menunjukkan kemampuannya sebagai bukti bahwa mereka telah belajar.
  1. Langkah kedua: Tentukan Pengiriman Pesan
Dalam kegiatan ini kita dapat benar-benar membuat pilihan, apakah dalam proses pembelajaran akan digunakan 'alat mengajar' atau 'media belajar'. Alat bantu mengajar adalah alat yang dirancang, dikembangkan, dan diproduksi untuk memperjelas pendidik dalam mengajar. Sedangkan media pembelajaran adalah media yang memungkinkan interaksi antara pengembang produk dan peserta didik media / pengguna. Atau dengan kata lain peran pendidik sebagai pemancar dari bahan pembelajaran digantikan oleh media.
  1. Langkah ketiga: Menentukan Karakteristik Pelajaran
Asumsi kita bahwa kita telah mengembangkan desain pembelajaran, di mana kita telah melakukan analisis mengajar, merumuskan tujuan pembelajaran, telah memilih bahan dan metode. Kebutuhan berikutnya yang akan dianalisis apakah tujuan pembelajaran telah ditentukan itu adalah termasuk dalam psikomotor kognitif, afektif atau. Setiap domain tujuan ini memerlukan media yang berbeda.
  1. Langkah keempat: Klasifikasi Media
Media dapat diklasifikasikan sesuai dengan karakteristik spesifik dari masing-masing media. Media Dria persepsi normal manusia berdasarkan dapat diklasifikasikan sebagai media untuk audio, media video, dan audio visual. Berdasarkan karakteristik dan bentuk fisik media dapat dikelompokkan ke dalam proyeksi menengah (masih dan gerak) dan non-media yang diproyeksikan (dua dimensi dan tiga dimensi). Sementara itu, jika diklasifikasikan berdasarkan keberadaannya, media dikelompokkan menjadi dua, media di dalam kelas dan media di luar kelas. Masing-masing media memiliki kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan dengan media lainnya.
  1. Langkah kelima: Analisis karakteristik masing-masing media. Media pembelajaran yang banyak macamnya perlu dianalisis kelebihan dan kekurangannya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.  Pertimbangan  pula dari aspek ekonomi dan ketersediaannya. Dari berbagai alternatif kemudian dipilih media yang paling tepat.

3.5 Analisi
s Kebutuhan Kondisi Lapangan
Pada dasarnya dalam kegiatan sehari hari tak ada seorang gurupun yang dapat berhasil mengoptimalkan kemampuan menyajikan materi pembelajaran yang dapat diterima secara maksimal dan menyeluruh pada siswa tanpa bantuan media, berikut adalah kondisi umum lapangan, perangkat media yang biasa dipergunakan oleh guru dalam mengoptimalkan pembelajaran :

1.      Penggunaan media pembelajaran untuk pelajar
a.       Tingkat dasar : Peta (IPS), perpustakaan, globe, torso, kerangka manusia, komputer, kit (IPA), sarana olahraga, bangun ruang (MTK) dan P3K
b.      Tingkat menengah : Lab. IPA, Lab. Bahasa, Lab. Komputer, sarana olahraga, sarana ibadah, dan sarana kesenian
c.       Tingkat Atas : Lab. Sesuai kejuruan atau unit produksi, lab. Komputer,lab. IPA, lab bahasa, perpustakaan, lapangan olahraga dan sarana kesenian.



2.      Lingkungan
Lingkungan sebagai media yang sangat efektif dan efisien dapat menjadi rujukan utama bagi guru dalam mengoptimalkan tercapainya tujuan pembelajaran. Ada 2 jenis  media lingkungan  yakni :

a.       Lingkungan sosial (lingkungan yang di desain) contohnya industri
b.      Lingkungan alami contohnya outbond, pertanian, sungai, laut gunung dll.

3.      Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan  untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
dan standar penyelenggaraannya  pada jenjang pendidikan formal mengacu pada :

a.       UU no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
b.      PP No. 19 tahun 2005
c.       Permen No.22 tahun 2005
d.      Permen No. 23 tahun 2006
e.       Permen No. 41 tahun 2007
yang pencapaiannya meskipun berbeda satu sekolah dengan sekolah lain akan tetapi standar minimal pelaksanaanya telah ditetapkan

4.      Tugas Guru
Tugas guru sesuai dengan ketentuan kurikulum guru harus mempersiapkan perangkat pembelajaran diantaranya : silabus, RPP, pemetaan SK & KD, porta, pormes, kisi-kisi soal dan analisis soal.

      Kendala lapangan :

a.       Guru.
-          Tidak semua guru menguasai tentang penyusunan perangkat pembelajaran
( jika menyusun perangkat pembelajaran saja tidak menguasai, maka bagaimana dapat menentukan pemilihan media untuk tujuan mengoptimalkan pembelajaran ? )
-          Kurangnya pembinaan dan pelatihan tentang perangkat pembelajaran
( guru tidak menguasai TI maka Tertinggal )
             b.  Siswa
-          Minat belajar siswa rendah (karna fator lingkungan setempat yang kurang kondusif, banyaknya warnet, dsb )

3.6  Jenis Media Belajar yang Sesuai dengan Tingkatan

1.      Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai suatu tujuan mpembelajaran, masing-masing jenis media mempunyai kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu pemanfaatan kombinasi dua atau lebih media akan lebih mampu membantu tercapainya tujuan pembelajaran.
2.      Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dengan demikian pemanfaatan media harus menjadi bagian integral dari penyajian pelajaran.
3.      Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan
4.      Pengguaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar seperti belajar secara klasikal, kelompok kecil, individual atau belajar mandiri
5.      Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti memprivew media yang akan dipakai mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan diruang kelas sebelum pelajran dimuai, dengan cara ini pemanfaatan media diharapkan tidak akan mengganggu kelancaran proses belajar mengajar dan mengurangi waktu belajar
6.      Peserta didik perlu dipersiapkan sebelum media pembelajaran digunakan agar mereka dapat mengarahkan perhatian pada hal-hal yang penting selama penyajian dengan media berlangsung
7.      Pengguanan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi aktif peserta. (Miarso Hadi ; Menyemai benih TP : 461) 

KESIMPULAN

            Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Sedangkan pembelajaran adalah usaha guru untuk menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari guru ke siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan pada akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar.
Manfaat media pembelajaran tersebut adalah: penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Taksonomi media pembelajaran telah dilakukan oleh para ahli dengan dasar pertimbangannya masing-masing. Duncan dan Scrhamm mengelompokkan media berdasarkan kerumitan dan biaya. Sedangkan Gagne dan Briggs, membuat taksonomi media dengan pertimbangan yang lebih berfokus pada proses dan interaksi dalam belajar, ketimbang sifat medianya sendiri. Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual, dan gerak. Klasifikasi berdasarkan pemanfaatan dan perkembangan teknologi dilakukan oleh Arsyad dan Seels & Glasgow. Walaupun demikian, belum ada taksonomi media yang baku, berlaku umum dan mencakup segala aspeknya, terutama untuk suatu sistem instruksional (pembelajaran).
Setiap jenis media memiliki karakteristiknya yang khas, yang dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi (misalnya dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai, menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera, dan petunjuk penggunaannya untuk mengatasi kondisi pembelajaran)


DAFTAR PUSTAKA

Arsyad Azhar, Prof. Dr. Ed. 11,2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Arief S. Sadiman, R. Raharjo, Anung Haryono Media Pendidikan PT. Raja Gravindo Jakarta 2009.
Asyhar H.Rayandra, Dr.rer.nat.M,Si.2011.Kreatif Pengembangan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press
Kustandi Cecep,M.Pd & Sutjipto Bambang, Drs.M.Pd. 2011.Media Pembelajaran;Manual dan Digital Bogor : Ghalia Indonesia

Sadiman Arief S. Dr. M.Sc. 2008. Media Pendidikan. Jakarta: Raja
Garafindo Persada..

Yusufhadi Miarso Prof. Dr M.Sc : Menyemai benih TP Kencana Prenada Media Grup 2009.